24/07/00
Pemilihan Calon Dekan di UGM:
Kurang Transparan, Kurang Sosialisasi
Pergantian pucuk pimpinan 18 Fakultas di UGM baru saja berlangsung.
Meski mendapat sorotan yang cukup besar dari media massa pelaksanaannya masih terkesan
sangat eksklusif dan elitis.
Meskipun mendapat banyak kritik dan ancaman pemboikotan, Sabtu lalu, 22 Juli 2000, UGM
tetap melaksanakan pemilihan calon dekan secara serentak di seluruh fakultas. Panitia
pemilihan di tiap fakultas rupanya tidak mau mengambil resiko dan mematuhi aturan dari
rektorat ini. Jika menentang, resikonya calon dekan dari Fakultas yang bersangkutan tidak
akan dilantik dalam rapat senat yang direncanakan akan dilaksanakan tanggal 29 Juli 2000.
Ancaman Rektor tersebut sempat tersebar di beberapa media massa lokal.
Mekanisme pemilihan dekan kali ini tak jauh beda dengan masa sebelumnya.Tiap fakultas
mencalonkan dosen minimal golongan IV b untuk menjadi bakal calon dekan. Lalu dalam sidang
fakultas -yang diikuti oleh seluruh dosen- dipmasiilih dua calon tetap untuk diajukan ke
pihak rektorat. Selanjutnya rektor yang akan memilih dekan tiap fakultas.
Berlangsung Lancar
Secara umum pelaksanaan pemilihan calon dekan kali ini berjalan lancar. Di Fisipol yang
rencananya akan diwarnai dengan aksi malah adem ayem saja. Hampir seluruh dosen dan
sebagian karyawan mengikuti acara pemilihan di ruang seminar. Bakal calon dari Fisipol
sendiri hanya dua orang saja. Sebelumnya, Kamis (20/7/2000) telah diadakan Fit and Proper
Test untuk mengetahui kapabilitas, visi dan misi masing-masing kandidatsehingga pada acara
pemilihan nanti kedua calon tidak lagi berkewajiban menyampaikan visi misinya. Dibanding
fakultas lain, suasana di Fisipol berlangsung lebih semarak. Karena hadir pula kalangan
pers dan mahasiswa.
Di beberapa Fakultas, pintu ruang sidang benarbenar tertutup bagi siapapun yang dirasa
tidak terkait dengan acara tersebut, contohnya yang terjadi di Fakultas Teknik dan
Fakultas Kedokteran Gigi. Para karyawan hanya berkumpul di luar ruang sidang. Itu pun
karena mereka diminta membantu menjaga dan membagikan absensi. Tidak ada hak bicara dan
hak suara.
Para mahasiswa tampaknya juga tidak terlalu peduli dengan momentum ini. Di Fakultas
Ekonomi, seorang mahasiswa mengintip ruang sidang sambil bertanya-tanya, "Ada apaan,
sih?". Menurut Atun Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Pertanian
keacuhan itu bisa jadi karena publikasi yang kurang atau karena mahasiswa merasa tidak
dilibatkan. "Bisa juga karena sekarang ini sedang musim liburan," katanya.
Soal mekanisme yang dinilai tidak demokratis, Ricky, Mahasiswa Fakultas Hukum, turut
menyesalkan hal tersebut. Apalagi sampai proses penyusunan SK yang tidak melibatkan Senat
Universitas . "Kesannya, eksekutif itu kerjanya lebih dominan dibanding
legislatif," pendapat aktivis Lingkar Studi Alternatif ini.
Kurang Sosialisasi
Sementara itu, di Fakultas Pertanian terjadi deadlock yang berakibat pemilihan calon dekan
yang akan diajukan ke rektorat tertunda. Anehnya lagi, deadlock ini disebabkan karena
senat belum bisa menerima keabsahan SK rektor. Senat Fakultas Pertanian beranggapan bahwa
SK rektor itu cacat hukum karena belum disahkan dalam rapat Senat Universitas. Akhirnya
peserta sidang hanya membahas bagaimana mereka akan menyikapi SK Rektor yang cacat hukum
tersebut sehingga sidang belum menghasilkan apa-apa. Belum bisa ditentukan pula kapan akan
dilaksanakan sidang pemilihan lagi. Saat terjadi rapat tertutup di Senat Fakultas,
sebagian peserta sidang sudah pulang terlebih dulu. Yang tersisa kurang dari setengah
jumlah peserta sehingga tidak memenuhi quorum. Selanjutnya akan diadakan pembicaraan lebih
lanjut dengan pihak rektor.
Sementara itu di Fakultas Kedokteran Hewan, juga terjadi penundaan sidang untuk sementara.
Waktu reses ini digunakan para bakal calon dekan untuk mempersiapkan visi dan misi yang
akan diajukan dalam proses pemilihan. Tampaknya hal ini juga merupakan akibat dari
kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak rektorat. Akhirnya, saat melakukan sidang,
beberapa Fakultas merasa sulit m untuk menafsirkan dan melaksanakan pemilihan sesuaii
dengan SK rektor tersebut.
Di Fakultas Ekonomi, Pimpinan Sidang sempat beberapa kali menanyakan langsung kepada
rektor tentang mekanisme pemilihan ini melalui handphone. Begitu pula di Fakultas Sastra.
Amat disayangkan memang, mengapa sebelumnya tidak dilakukan pertemuan khusus untuk
membahas mekanisme pemilihan calon dekan ini.
Berbagai Tanggapan
Pihak mahasiswa sendiri memberikan tanggapan yang cukup beragam mengenai mekanisme
pemilihan calon dekan ini. Beberapa orang mahasiswa yang ditemui Bulaksumur Pos mengaku
pernah mendengar isu tentang adanya tuntutan untuk mengganti mekanisme pemilihan calon
dekan. Dari mekanisme yang dinilai terlalu elitis dengan mekanisme pemilihan langsung yang
dinilai lebih demokratis. Pemilihan calon dekan bagaimanapun menyangkut hidup dan
matinya mahasiswa. Seharusnya seluruh elemen kampus harus diikutsertakan," kata
Mustafid, Mahasiswa Fakultas Filsafat.
Sedangkan Adit, Mahasiswa Jurusan Teknik Industri malah menyatakan tidak setuju dengan
mekanisme Pemilihan langsung. Baginya, mengikutsertakan mahasiswa dan karyawan, bisa saja
dengan menggunakan sistem perwakilan. "Kalau pemilihan langsung, akan menemui
kesulitan. Contohnya masalah dana, " tukasnya.
Seorang Karyawan Fakultas Ekonomi yang tidak mau disebut namanya, menyatakan di Fakultas
Ekonomi tuntutan itu tidak terlalu terasa. "Mungkin juga karena mahasiswa dan
karyawan di sini tidak terlalu politis. Tapi sebenarnya ide bagus kalau karyawan dan
mahasiswa punya hak suara," kata Staff Akademik Akuntansi ini. Sayang memang, kalau
harapan agar kampus lebih demokratis itu harus disimpan untuk tiga tahun mendatang.(Lihat : Apa Kata Mereka)
Daftar Nama Calon Dekan
FAKULTAS |
NAMA CALON |
Kehutanan |
Prof.Dr. Ir. Suhadi,
Msc
Prof.Dr. Ir. Ch. Fundeli |
Hukum |
Dr.
Nindyo Pramono
Dr.Burhan Tsani |
Tek. Pertanian
|
Prof. Dr. Ir. Kapti
Rahayu
Prof. Dr. Ir. Mary Astuti |
Filsafat
|
Dr.
Suyadi, S.H.
Prof. Dr. Lasio, MA, MM |
Peternakan
|
Dr. Ir. Zaenal
Bahrudin
Prof. Dr. Ir. Tri Yuanta |
Geografi
|
Prof.
Dr. Sudarmaji Eng.
Prof. Drs. Kasto, MA |
Biologi |
Prof. Dr. Sukarti
Mulyopawiro, M. App.Sc
Dr. Agus Pudjoarinto, SU |
Farmasi |
Prof.
Dr. Ibnu Gholib Gandjar DEA , Apt
Prof. Dr. Umar Jenie, Apt |
Kedokteran Gigi |
Dr. Drg. Sudibyo,
SU, Sp. Perio
Drg. Haryono Mangunkusumo |
MIPA |
Prof.
Dr. Subanar
Dr. Karyono |
Teknik
|
Prof. Ir. Sudjarwadi
M.Eng Map
Ir. Haryana M. Arch |
Kedokteran
Umum |
Prof.
Dr. Hardyanto
Prof. Djohar Ismail |
Sastra |
Prof Dr Syafrie
Sairin
Prof Dr Siti Chamamah Soeratno |
Isipol |
Prof.
Dr. Sunyoto Usman
Dr. Agus Dwiyanto |
Ekonomi |
Prof. Dr. Zaki
Baridwan
Prof. Dr. AR Karseno |
Psikologi
|
Drs.
Saefudin Azwar, MA
Dr. J Endang Prawitasari |
Kedokteran Hewan
|
Prof. Warsito
Prof. Dr.Charles Rangga Tabu |
Pertanian |
Ditunda |
Novianto Dwi Wibowo
Laporan Alia, Ambar, Ella, Ukhid
|