09/05/00 Bis Mewah UGM: Tak Ada Tarif Mahasiswa Sejak enam bulan lalu, UGM punya bus baru yang mewah seharga 450 juta. Besar, bersih, ber-AC dan lapang. Tapi maaf, bus ini tak ramah untuk kantong mahasiswa. Kenapa? Lagi-lagi jawabnya karena akan otonomi. Jika pada bus yang lama ada pembedaan tarif sewa antara mahasiswa dan instansi lain diluar UGM, namun pembedaan ini tidak berlaku pada bus kita yang baru ini. "Baik mahasiswa, karyawan UGM maupun lembaga diluar UGM, dikenakan tarif yang sama," ungkap Haryanto, salah satu staf di Bagian Rumah tangga UGM. Semua dikenakan tarif sebesar 450 ribu per hari plus ongkos BBM dan uang lelah sopir-kenek yang ditanggung penyewa. "Sebetulnya, dulu tidak ada rencana membisniskan, ide ini muncul ketika ada pengumumuan rencana otonomi kampus," jelasnya. Hal itu terpaksa dilakukan sebab dalam otonomi kampus, semua aset dimaksimalkan untuk menghasilkan pemasukan bagi universitas. Tak adanya pembedaan tarif ini, menyebabkan bus lebih sering digunakan untuk kepentingan di luar UGM. Hingga kini, bus tersebut baru disewa tiga kali. Sekali oleh Fak. Sastra, lalu oleh Geronimo FM untuk ke Jakarta dan terakhir digunakan salah seorang staf bagian Rumah Tangga UGM untuk mengangkut keluarganya ke Boyolali. Sedang mahasiswa umumnya lebih memilih bus yang lama, karena untuk bus lama tarifnya jauh lebih murah yakni hanya Rp 75 ribu per hari. Cuma tarif murah itu tak akan tahan lama. Sebab sudah ada kabar bahwa bus lama tersebut juga akan dibisniskan dengan mematok harga sama rata. Jadi, siap-siap saja untuk cari bus di luar kampus, siapa tahu harganya jauh lebih murah. (Ukhid) |