Tentang Pendidikan Tinggi

Istilah "pendidikan tinggi" merujuk pada dua arti. Pertama, pada tahapan pendidikan setelah pendidikan menengah. Kedua, pendidikan tinggi merupakan level pendidikan garda terdepan untuk penelitian. Keduanyalah kemudian yang menjadi fungsi universitas.
Kemunculan universitas pertama hingga kini masih diperdebatkan. Banyak pihak memperkirakan antara universitas di Bologna, Paris, atau Oxford adalah yang pertama. Kemunculan ketiganya sangat erat kaitannya dengan eksistensi gereja. Sebagian besar lulusannya kemudian menjalankan tugas suci keagamaan, seperti menjadi pelayan gereja atau pekabar injil.
Kurikulumnya didominasi filsafat kuno. Dengan terkadang diselingi pandangan filsafat Islam. Meski universitas adalah fenomena Eropa, tetapi sejarah juga mencatat perkembangan pendidikan tinggi dalam peradaban lain. Misal sekolah-sekolah keagamaan berbasis Islam atau sekolah hukum di India, China, serta Jepang.
Pada awal jaman modern, banyak universitas bermunculan. Ketika itu patron kerajaan menggantikan dominasi gereja. Terutama pada negara-negara Protestan di Eropa Utara. Kurikulum sendiri banyak dipengaruhi oleh terjadinya renaissance. Sehingga meski banyak lulusan universitas masuk ke dalam lingkaran keagamaan, universitas juga mulai mendominasi banyak aspek kehidupan lain.
Abad ke 18 menjadi periode stagnansi komparatif. Revolusi keilmuan memunculkan institusi baru, seperti Royal Society di Inggris dan Academy of Sciences di Rusia. Era pencerahan juga mulai memasuki universitas. Fokusnya ditujukan pada pemikiran yang aristokrat.
Era terbaru universitas kemudian muncul dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pertengahan abad 19 saat revolusi industri di Inggris. Era ini ditandai kemunculan masyarakat profesional. Juga perkembangan negara modern yang merangsang permintaan terhadap lulusan universitas. Era ini juga memunculkan universitas swasta yang didirikan atas inisiatif elit bisnis sipil.
Gelombang kedua terjadi selepas 1945 saat dimunculkannya sistem sekolah sekunder secara universal. Ketika itu meningkatnya kebutuhan ekonomi pasca perang, serta berkembangnya aspirasi demokratis mendorong ekspansi pendidikan tinggi. Beberapa institut teknologi tinggi berubah menjadi universitas. Kini, banyak sistem pendidikan tinggi sedang bergerak dalam gelombang ketiga. Yakni, berkembangnya pendidikan tinggi secara massal. Di mana menuntut ilmu di universitas merupakan sesuatu yang biasa. Bukan sesuatu yang elitis.

Ganesha

Powered by SKM UGM BULAKSUMUR, Bulaksumur B21 Jogjakarta 55281 fax (0274) 566711
email: bulaksumur@plasa.com
2 0 0 1