Edisi 41 > 21/11/2001


Boulevard Benar-Benar Ditutup

Boulevard UGM sebagai salah satu pusat kegiatan mahasiswa, mulai demo sampai pusat mengais rezeki, bakalan sepi di bulan ramadhan ini. Pasalnya selama sebulan penuh boulevard harus bersih dari kegiatan jual beli, terutama pada sore hari menjelang buka puasa.

Tidak seperti ramadhan tahun kemarin, penutupan pada tahun ini dilaksanakan sehari sebelum bulan puasa. Pada bulan ramadhan tahun lalu penutupan bulevard memang baru dilaksanakan setelah terjadi perkelahian yang mengakibatkan ketegangan di boulevard. Hal inilah yang kemudian mendasari pihak rektorat untuk menutup boulevard. "Kita nggak mau kecolongan lagi seperti tahun lalu," kata Suwondo, salah seorang anggota satuan pengamanan UGM ketika ditemui di kantornya Sabtu kemarin.
Penutupan ini didasarkan pada SK rektor UGM bernomor 3740/P/TURT/2001. Surat keputusan yang ditandatangani oleh Rektor UGM tanggal 13 November ini secara jelas memerintahkan untuk menutup boulevard UGM selama bulan puasa. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Serta untuk menghormati bulan puasa. "Boulevard akan ditutup mulai pukul 15.00 sampai pukul 18.00 dan setelah itu akan dibuka kembali," ujar Suwondo.
Selain Boulevard, jalan-jalan yang harus bersih dari penjual dadakan adalah bunderan filsafat dan jalan di depan masjid kampus. Tempat dagang lain, yaitu sepanjang jalan Kaliurang tidak disebut secara khusus dalam SK Rektor untuk dibersihkan. "Tapi jika sudah cenderung meresahkan dan mengganggu lalu lintas maka kami juga akan menindak dengan tegas," lanjut Suwondo.

Tidak pandang bulu.
Pihak Keamanan UGM sebenarnya sadar bahwa ada pedagang yang memang benar-benar ingin mengais rezeki. "Masalahnya, kericuhan tahun kemarin adalah karena banyak penjual yang tidak benar-benar jualan, mereka hanya berdandan seksi dengan dalih berjualan," ujar Suwondo sengit.
Lebih jauh Suwondo menambahkan bahwa pihak keamanan UGM tidak akan pandang bulu dalam menertibkan penjual. "Semua penjual dilarang masuk, baik yang benar-benar ingin berjualan, maupun yang hanya ingin sekedar ngeceng.” Pertimbangan ini diambil atas dasar keadilan. "Kita sulit membedakan antara pedagang yang ingin bener-bener berjualan dan yang hanya sekedar ingin ngeceng," tambahnya.
Penutupan ini juga untuk mengantisipasi peledakan petasan di lingkungan kampus. Selain penjual, aksi peledakan petasan juga menjadi salah satu penyebab perkelahian. ”Seperti pengalaman tahun kemarin, pihak keamanan harus mengamankan oknum yang dituduh meledakkan petasan," sesalnya.
Ketika ditanya tentang sanksi yang akan diberikan kepada oknum pelaku peledakan petasan di lingkungan UGM, Suwondo mengatakan bahwa mereka hanya bisa membawa mereka ke kantor, diperingatkan dan dinasehati agar tidak mengulanginya.

Guntur




Powered by SKM UGM BULAKSUMUR, Bulaksumur B21 Jogjakarta 55281 fax (0274) 566711
email: bulaksumur@plasa.com
2 0 0 1