log.gif (13574 bytes)
  Indeks  | Daftar Berita | Sapa Kami Pengelola

 Beasiswa, Berburu Informasi Tak terpublikasi
        

        Tingginya biaya pendidikan saat ini, membuat tawaran beasiswa makin diminati beasiswa. Namun sayang, banyak mahasiswa yang mengeluhkan publikasi informasi beasiswa. Mulai dari yang telat sampai yang nggak pernah nongol di papan pengumuman.
Karena publikasi terlalu mepet dengan batas waktu pendaftaran, sering tidak cukup waktu untuk menyiapkan syarat yang diwajibkan terlampir saat mendaftar. Seperti yang dikeluhkan Noora, mahasiswa Filsafat yang baru saja mendapatkan Beasiswa Belajar Mahasiswa (BBM). 
Menurut Noora di fakultas Filsafat informasi beasiswa atau cuti, sering terlambat. Yang terakhir adalah bea siswa yang dari sebuah LSM di Yogyakarta. Pengumuman bea siswa itu dipasang tanggal 29 November 2000. Padahal di situ disebutkan berkas pengajuan beasiswa paling akhir tanggal 30 November. Padahal pendodor mensyaratkan tulisan ilmiah 4 halaman. "Atau harus melampirkan surat belum menikah dari kecamatan tempat tinggalnya," Noora menambah contohnya. Padahal surat itu hanya bisa diurus di daerah asal. "Gimana coba kalau yang mengajukan bukan anak Yogya," tambah Noora.
        Kasus lain, ada perusahaan yang memberi bea siswa sebesar Rp 200.000 per bulan, dan UGM hanya dapat jatah tiga penerima. Ironisnya, mahasiswa Psikologi yang berhasil mendapat beasiswa tersebut, mengetahui informasi dari papan pengumuman di universitas lain, tempatnya ndobel kuliah.
Bukannya rumit, tapi...Menurut Pembantu Dekan III Fakultas Filsafat, alur informasi beasiswa memang birokratis tapi tidak bisa dikatakan rumit. Menurutnya, semua informasi mengenai beasiswa disampaikan oleh Pembantu Rektor III kepada Pembantu Dekan III lalu diteruskan kepada Kasubag Kemahasiswaan yang kemudian ditempelkan di papan pengumuman. Jadi, menurutnya tidak bisa lantas menyalahkan pihak fakultas, karena di pihak fakultas tidak pernah ada pengendapan informasi.
        Keterlambatan informasi dari rektorat menciptakan mekanisme baru penawaran beasiswa, seperti yang kerap terjadi DI FMIPA. Pembantu Dekan III Fakultas MIPA, Dr. Ngatijo Hadipranoto, SU menyebutkan di Fakultasnya ada daftar yang memuat mahasiswa yang membutuhkan, sehingga bila terjadi keterlambatan publikasi informasi beasiswa, dapat langsung dialokasikan untuk mahasiswa yang memang tersebut.
Dr.Ngatijo menegaskan,"Intinya, diperlukan keaktifan mahasiswa dalam mencari informasi beasiswa!”

Site' dan Tuti