EDISI MAHASISWA BARU 2001

HMJ
Inilah organisasi yang menampung aspirasi mahasiswa di tingkat Jurusan. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lebih memfokuskan kegiatannya pada hal-hal yang berhubungan langsung dengan lingkup keilmuan jurusan yang bersangkutan. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan HMJ selalu diwarnai semangat kekeluargaan. Biar lebih dekat, lebih kenal dan lebih sayang. Tak heran kegiatan populer yang biasa dilakukan adalah malam keakraban untuk mahasiswa baru.

KM
Inilah satu-satunya lembaga kemahasiswaan tingkat universitas yang diakui rektorat. Ya, semacam OSIS lah. Bedanya, kita nggak perlu minta tanda tangan ketua Keluarga Mahasiswa (KM) UGM bila ingin menyelenggarakan kegiatan dan tentu saja tidak memakai badge KM. Lembaga ini sering mendapat kritikan. Mulai tidak adanya manfaat keberadaan KM bagi mahasiswa sampai pemihakan KM pada pergulatan politik negara. Suksesi pengurus KM dilakukan tiap tahun lewat PEMIRA.

Gelanggang Expo
Ingin gabung UKM, tapi bingung milih? Jangan khawatir, kamu bisa dapat informasi sekaligus daftar UKM saat Gelanggang Expo (Gelex)! Hajat tahunan Forum Komunikasi UKM-UGM ini berisi demo kegiatan, pentas seni, rekruitmen atau sekedar pameran piala dan inventaris UKM. Tahun ini Gelex diselenggarakan tanggal 22 - 24 September 2001. Selama tiga hari, kamu bisa kenalan dengan kawan-kawan dari berbagai UKM, hingga akhirnya kamu memutuskan kemana mau menyalurkan minat, bakat serta kreativitasmu.

Ospek
Rambut gundul, baju kusut, atribut aneh, hukuman tak masuk akal merupakan ciri khas ospek (atau apapun namanya kini). Ritual ini selalu memicu pro kontra. Ada yang menyebutnya sebagai pembodohan bahkan ajang balas dendam para senior. Tak heran konsep ospek selalu direvisi. Tahun lalu, penyelenggaraan ospek tidak seserem yang dibayangkan. Beberapa fakultas menyelenggarakan ospek dengan visi baru, yang benar-benar mengenalkan mahasiswa dengan kehidupan kampus.

Pemira
Ritual tiap tahun ini diadakan untuk memilih ketua KM. Konon tiap penyelenggaraan bisa menghabiskan 8 juta duit rektorat. Para wakil mahasiswa yang dipilih ini biasanya berasal dari partai-partai kampus. Pemira (Pemilihan Umum Raya) ini seharusnya melibatkan seluruh mahasiswa, tapi kenyataannya hanya sebagian kecil mahasiswa yang ikut milih. Nggak papa lah...itung-itung ngelatih mahasiswa berdemokrasi.

Kagama
Setiap alumni UGM tergabung dalam Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA). Organisasi ini berdiri tahun 1958. Lulusan UGM tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jadi, jangan heran di setiap propinsi terdapat pengurus daerah KAGAMA. Suksesi pengurus diadakan lima tahun sekali. Pengurus daerah punya program sendiri yang dilaksanakan di wilayah operasionalnya. Kegiatannya dari donor darah, khitanan massal sampai kunjungan ke lembaga-lembaga sosial.

Gama Fair
Untuk memperingati ultah UGM, beberapa tahun lalu pernah diadakan Gadjah Mada Fair (Gama Fair). Diselenggarakan pertama kali pada tahun 1986 dan yang terakhir dilaksanakan tahun 1997. Acaranya mulai dari bazar, lomba dan pertunjukan. Pesertanya mulai dari perusahaan multinasional sampai pedagang kaki lima. Masyarakat Jogja pun tumplek blek di sini. Sayangnya, beberapa tahun belakangan ini vakum. Gimana, terinspirasi untuk melaksanakannya lagi?

Lembaga Kemahasiswaan Tingkat Fakultas
Inilah KM-nya fakultas. Fungsinya dijabarkan dalam 2 lembaga, BEM sebagai pelaksana program dan Senat sebagai pengawas. Kebanyakan lembaga kemahasiswaan di Fakultas non eksakta mempunyai masalah dengan kepedulian (baca: legitimasi) para mahasiswa. Bahkan di Fisipol dan Hukum sempat dibubarkan. Tapi di Fakultas Eksakta seperti Teknik atau MIPA, BEM dan Senat cukup populer di mata mahasiswa.

Kelompok Diskusi
Kalau benar-benar mau pintar, kuliah saja tidak cukup. Karena materi, waktu dan kemampuan dosen sangat terbatas. Maka, selain membaca, diskusi menjadi wajib hukumnya. Beruntunglah, karena di Jogja banyak orang dan kelompok yang mau diajak berdiskusi tentang apa saja. Sosial, politik, ekonomi, budaya sampai hal-hal kecil di sekitar kita, Jogjalah gudangnya. Itu pun kalau benar-benar mau pintar, sih.

Badan Otonom Fakultas
Semacam UKM di tingkat fakultas. Kegiatannya pun tak jauh beda misalnya penerbitan fakultas, Mapala dan kerohanian. Lembaga ini disebut Badan Otonom (BO) yang independen karena tidak berada di bawah Senat/BEM atau HMJ. Meski begitu, dana masih disubsidi dekanat. Tiap BO punya markas sendiri yang jadi tempat kumpul, diskusi, mempersiapkan acara atau sekedar nongkrong sampai malam.

Porfimagama
Bila UGM berulang tahun, ada kegiatan yang dinantikan mahasiswa di setiap fakultas. Namanya Pordies (Pekan Olahraga Dies Natalis). Mulai tahun 2001, Pordies berganti nama menjadi Porfimagama (Pekan Olahraga dan Festival Seni Gadjah Mada). Tidak hanya cabang olahraga yang dipertandingkan, tapi juga seni dan budaya. Juara umum ditentukan lewat akumulasi medali yang didapatkan. Sayang, tawuran antar suporter sering mewarnai acara ini terutama pada cabang olahraga favorit seperti sepakbola, basket dan bola voli.

Organisasi Ekstra
Selain HMJ, UKM maupun Badan Otonom, ada pula organisasi ekstrakampus. Rata-rata organisasi ini dibentuk karena kesamaan ideologi atau perasaan tidak puas pada lembaga formal yang ada. Jenis kegiatannya lebih kepada pengkajian wacana umum dan penyadaran masyarakat. Organisasi ekstrakampus yang ada di UGM misalnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Serikat Mahasiswa Merdeka (SMM) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).